Oleh Evi
Susanti
Nak, maafkan
ummi ya….
tidak
bisa mendampingimu dalam
menghadapi
ujian hafalan Al-Quran.
Karena ummi jauh darimu, juga sedang
Karena ummi jauh darimu, juga sedang
menghadapai
ujian kehidupan ini.
Tetaplah
semangat anakku meski
ummi
tidak ada di sampingmu saat ini.
Keadaanmu di pondok masih lebih baik
Keadaanmu di pondok masih lebih baik
dari
pada anak-anak seusiamu di Aleppo.
Di
pondok, kamu hanya bertugas
menghafal
Al-Quran, lalu bebas bermain.
Di
Aleppo, teman-temanmu tidak bisa menghafal
Al-Quran
dengan tenang apalagi bermain
karena bahaya
perang mengancam setiap saat.
Mungkin
saat ini kamu belum mengerti
apa yang
sebenarnya terjadi di Aleppo.
Teman-temanmu
di sana juga sama
tidak
mengerti apa yang terjadi di negerinya.
Tapi
mereka telah merasakan akibatnya
korban
kebiadaban kaum durjana nan ingkar.
Mereka
kehilangan bapak, ibu, saudara dan rumah
Semua
rata dibombardir oleh pasukan kafir.
Mereka
tidak bisa bermain demprak, petak umpet
Mereka
hanya lari dan terus lari, menghindari
moncong
senapan yang terus mengintai.
Hak-hak
mereka: bermain, dididik dan disayangi
telah direnggut
oleh kaum pengagung, pengusung
dan pengasong HAM tanpa merasa bersalah
apalagi
menyesal. Bak menumpahkan darah
hewan
pedaging di saat kelaparan sangat
Tahukah
anakku,
Pemimpin
Muslim kini tak punya urat malu
Jangankan
terhadap rakyatnya, sama Sang
Penciptanya
saja mereka nggak mau tau.
Mereka
bukan tameng bagi rakyatnya
Mereka
adalah penggembala yang tersesat
Penggembala
yang tak punya tongkat sakti
Penggembala
yang menelantarkan dombanya
Mereka
bukan orang-orang di akhir zaman
yang
diseru oleh Kanjeng Nabi Muhammad Saw
yang
kebaikannya setara dengan 40 orang sahabat
yang
harus ditaati oleh seluruh umat Islam di dunia
Mereka
bukan orang-orang yang mematuhi hafalanmu, nak
Mereka
bukan orang-orang yang dinaungi di padang mahsyar
Mereka
bukan awak kapal khilafah min hajjin-nubuwah
Bukan khilafah
rasyidah yang dijanjikan Allah dan rasulNya
Ya.
Allah dan RasulNya hanya menjanjikan khilafah rasyidah
yang
memberikan perlindungan dan keamanan bagimu, nak
juga
bagi teman-temanmu di Aleppo, Palestina, Rohingya
dan
dimana pun mereka berada, belajar dan bermain
Khilafah
rasyidah telah dijanjikan tegaknya
Tanda-tandanya
telah nampak dari barat hingga timur
Musuh-musuh
Islam pun sudah mengetahui dan punya bukti.
Makanya
mereka ketakutan, dan menghalangi tegaknya.
Harapan
ummi, kelak Ahmad pun harus ikut berjuang
menyambut
dan menegakkan khilafah rasyidah.
Makanya,
Ahmad harus selalu semangat menghafal
Al-Quran
agar tekadmu kuat untuk mengamalkan
demi
kemenangan dan kemuliaan Islam dan umatnya.
Kelak,
ketika khilafah rasyidah tegak
dan ummi
tidak sempat menemuinya,
Sampaikanlah
salam ummi kepada
khalifahnya.
Siapapun dia….
Apakah
engkau atau orang lain!
Ummi merindukan keberadaannya
Sebagaimana
rindu ummi terhadap janjiNya.
Di situ
ada kamu….
Tag :
PARENTING
0 Komentar untuk "UJIAN TAHFIDZ DAN ALEPPO"