Oleh: Siti Suparyatin
Pentingnya bermain bagi anak usia
dini merupakan kesempatan belajar anak untuk menghadapi situasi kehidupan
pribadi sekaligus pemecahan masalah. Bermain bagi anak juga dapat mengembangkan
pola sosialisasi dan emosi anak serta mengembangkan kemampuan otak kanan
seperti kreativitas, seni dan musik.
Bermain menurut Hurlock adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Sehingga kegiatan yang dilakukan hanya untuk kesenangan semata dan tidak mempengaruhi apapun. Namun ternyata bermain bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat penting dan bisa dibilang wajib dilakukan oleh setiap anak usia dini sebab saat bermain anak sebenarnya adalah belajar.Ciri-ciri bermain yang umumnya dilakukan adalah selalu bermain dengan benda, ada interaksi, dinamis, menuntut ruangan tertentu dan ada aturanya. Itulah ciri bermain pada umumnya yang banyak dilakukan oleh anak maupun orang dewasa. Selain itu bermain memiliki dua kategori yaitu bermain aktif dimana anak banyak mengeluarkan energi dan mengembangkan kemampuan kinestetik, dan bermain pasif yaitu energi yang dikeluarkan sedikit, anak hanya melihat.
Ada banyak permainan yang memang
sudah ada sejak orang tua kita dulu yang ternyata dapat menstimulus
perkembangan anak usia dini diantaranya yaitu permainan petak umpet, petak
jongkok, dampu bulan, nenek gerondong, kelereng, bakiak, congklak dan masih
banyak lagi. Namun sayangnya saat ini banyak orang tua yang belum sadar untuk
mengenalkan permaian tersebut kepada anak-anaknya dan lebih banyak diberikan
permainan yang ada pada gadget. Akibat dari seringnya bermain menggunakan
gadget pun berdampak buruk pada anak diantaranya sulit berkonsentrasi, sulit
bersosialisasi dengan orang lain, daya kreativitas menurun, sulit menerima
pelajaran baru, merusak mata karena terlau sering melihat layar dan masih
banyak lagi.
Adapun manfaat bermain bagi anak
usia dini yaitu (1) Melatih kemampuan motorik : stimulasi untuk motorik halus
diperoleh saat anak belajar menjumput, meraba, meremas, mengunting, menyobek
dengan kelima jarinya, motorik kasar didapat pada saat anak mengerakkan
mainanya, melempar, mengangkat, menendang dan sebagainya, (2) Melatih konsentrasi
: mainan edukatif dirancang untuk menggali kemampuan anak termasuk kemampuan
dalam konsentrasi, (3) Mengenalkan konsep sebab akibat : anak dapat memasukkan
benda kecil kedalam benda yang besar namun anak tidak dapat memasukkan benda
besar kedalam benda kecil, (4) Melatih bahasa dan wawasan : permainan edukatif
sangat baik bila dibarengi dengan penuturan cerita, hal ini akan memberikan
manfaat tambahan buat anak yakni meningkatkan kemampuan berbahasa dan penambah
wawasan, (5) Mengenalkan warna dan bentuk : dengan permainan edukatif yang
bervariasi anak dapat mengenal warna dan bentuk benda.
Tag :
PARENTING
0 Komentar untuk "PENTINGNYA BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI"