TIPS MELATIH ANAK BERPUASA



Oleh: Siti Nuryanti

Puasa ramadhan itu kewajiban bagi umat Islam. Kecuali, bagi mereka yang memiliki halangan syar'i, seperti wanita haid, nifas, hamil (jika khawatir membahayakan janin & ibu), orangtua yang uzur, orang yang sakit, dan musafir.

Lalu bagaimana dengan anak-anak? Apakah mereka mampu berpuasa? Umur berapakah mereka wajib berpuasa ramadhan?

Sebenarnya puasa ramadhan tidak diwajibkan bagi anak-anak, kecuali yang sudah baligh.  Tanda-tanda baligh antara lain sudah haid bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki. Anak-anak mulai (ada tanda-tanda) baligh tersebut pada usia yang berbeda-beda. Karenanya, anak-anak harus lebih dini dikenalkan dan dilatih berpuasa agar mampu dan terbiasa.

Menurut beberapa riwayat Rasulullah memerintahkan untuk mengajarkan shalat kepada anak sejak usia 7 tahun, dan boleh dipukul apabila tidak mau shalat pada usia 10 tahun. Dengan demikian, hendaknya anak dilatih puasa ramadhan sejak dini. Lalu, bagaimanakah cara melatih anak-anak untuk puasa. Berikut ini beberapa tips yang pernah saya terapkan ke anak-anak.


1. Memberikan Pemahaman
Memberikan pemahaman tentang puasa itu sangat penting, agar anak memiliki kesadaran dan semangat dalam berpuasa. Sehingga, kami memberikan pemahaman ini jauh-jauh hari sebelum bulan Ramadhan. Caranya memang harus menarik perhatiannya. Kami menceritakan sebuah dongeng atau membaca cerita Islam yang berkaitan dengan puasa. Termasuk dengan memutar video atau film kartun anak-anak tentang puasa.

2. Mengajak Shalat Tarwih
Di manakah sebaiknya shalat tarwih bersama anak? Sebaiknya kita mengajak anak shalat tarwih di masjid. Karena umumnya lebih menarik atau disukai anak. Di sana banyak orang bahkan anak-anak yang juga sedang belajar shalat.

Akan tetapi, mengajak anak shalat tarwih di masjid sebaiknya juga melihat usianya. Kalau masih terlalu kecil (dibawah empat tahun), besar kemungkinan malah akan mengganggu kekhusyukan shalat orangtuanya dan orang lain. Nah, kebetulan sekali anak saya sudah bisa shalat jamaah, sehingga kami mengajaknya ke masjid meskipun sebelumnya kami harus memberikan nasihat untuk tidak berisik saat shalat. Dengan keikutsertaannya shalat tarwih ternyata bisa memotivasi anak untuk memahami puasa dan semangat melaksanakannya.


3. Latihan Puasa
Tips latihan puasa ini sebenarnya sudah menjadi tradisi anak-anak saat puasa Ramadhan. Salsa, anak kami yang pertama pada tahun lalu sudah mampu berpuasa hingga sehari penuh, meskipun tidak sampai full sebulan. Salsa hanya mampu berpuasa selama dua minggu pertama. Sudah lumayan, ada peningkatan. Tahun sebelumnya masih setengah hari. Sedangkan Nely (adiknya) tahun lalu hanya berpuasa setengah hari. Itupun hanya 1-2 minggu saja. In sya Allah tahun depan Nely mampu puasa seharian penuh.

4. Membuatkan Menu Favorit
Anak-anak biasanya memiliki makanan dan minuman favorit. Nah, sebaiknya mereka diberi kelonggaran untuk request menu favoritnya untuk berbuka dan sahur. Lebih-lebih saat sahur yang umumnya mereka sulit sekali dibangunkan. Tentu saja menu favoritnya juga harus diperhatikan faktor gizinya agar kesehatan dan tenaga mereka terjaga.

5. Memberikan Keasyikan di Siang Hari
Menjelang siang hari anak-anak yang berpuasa biasanya mulai mengeluh: lapar, haus, capek, dan sebagainya. Selain memberikan pemahaman akan kewajiban dan pahala  puasa, kita perlu memberikan keasyikan untuk mengalihkan perhatiannya. Kami biasanya membuat aktivitas bersama yang menyenangkan, seperti bermain dan membaca buku bersama-sama, bahkan juga  menyiapkan menu favoritnya untuk berbuka.

6. Memberikan Penghargaan

Jangankan anak-anak, orang dewasa pun senang bila mendapatkan penghargaan (reward). Nah, pemberian penghargaan juga bisa memotivasi anak untuk berpuasa. Kami juga biasa memberikan penghargaan. Kami pernah memberikan uang Rp 5.000 apabila puasanya penuh sehari. Kami pun menyarankan agar uangnya ditabung, untuk membeli keperluan mereka sendiri nantinya. Dengan demikian, meraka berlatih puasa sekalian juga berlatih menabung :)


7. Membuat Agenda Ramadhan
Pada tahun lalu kami mendapat Kalender Ramadhan khusus anak-anak. Kalender tersebut memuat agenda kegiatan selama bulan Ramadhan, seperti puasa, shalat wajib, sedekah, silaturahmi hingga shalat idul fitri. Pada Kalender Ramadhan tersebut tersedia gambar/stiker yang dapat ditempel yang apabila telah melaksanakan agenda kegiatan misalnya puasa maka kita tempelkan stiker/gambar pada kalender tersebut. 

Kalender Ramadhan tersebut memuat agenda selama 30 hari, sehingga setiap hari anak-anak dapat menempel stiker atau mewarnai gambar apabila telah melaksanakan salah satu kegiatan. Menyenangkan bukan? Umumnya anak-anak suka sekali dengan kegiatan menempel, mewarnai atau menggambar.

Akan tetapi, Kalender Ramadhan itu tidak mudah didapatkannya. Di sekolah umumnya menyediakan Agenda Ramadhan yang pada dasarnya sama, yaitu berupa isian agenda kegiatan ibadah selama bulan Ramadhan.  Kalaupun di sekolah juga tidak menyediakan, kita sebenarnya bisa membuat sendiri dengan modifikasi kalender atau agenda Ramadhan yang telah ada dan cocok buat putra/putri kita. Kalender atau agenda Ramadhan ini cukup penting, karena dapat memotivasi anak-anak dalam (berlatih) berpuasa dan sekaligus sebagai alat kontrol kemajuan mereka dalam berpuasa dan beribadah lainnya di bulan Ramadhan. In sya Allah sangat efektif….
Berikut contoh Kalender Ramadhan:
 
 






 







 Demikian tips dari saya, semoga bermanfaat ya...

Catatan: 1) Untuk memberikan apresiasi SUKA/LIKE, harap klik tombol SUKA sebanyak 2 kali. Klik yang ke-2 untuk KONFIRMASI--SUKA

2) Bila tertarik berbagi tentang pengasuhan dan pendidikan anak, silakan baca dulu ketentuan LOMBA MENULIS PARENTING 2017 berikut ini: https://lomba-menulis-parenting-2017.blogspot.co.id/2016/12/lomba-menulis-parenting-2017.html

Tag : PARENTING
0 Komentar untuk "TIPS MELATIH ANAK BERPUASA"
Back To Top