Oleh:
Siti Suparyatin
Perkembangan
pada anak sangat penting dimulai sejak anak dalam kandungan dan masa keemasan “golden age” pada usia 0-6 tahun. Masa
keemasan ini ditandai oleh berkembangnya jumlah dan fungsi sel-sel saraf otak
anak. Sel-sel saraf akan berfungsi maksimal jika diberikan stimulus yang baik
dan cukup. Oleh karena itu masa keemasan anak ini sangat penting bagi
perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak di masa yang akan datang.
Setiap anak memiliki keunikan tersendiri, bakat dan perkembangan yang berbeda-beda. Keunikan anak dapat dilihat dari bagaimana anak dapat merespon dengan baik hal-hal yang ada pada lingkunganya seperti mencontoh tingkah laku orang disekelilingnya, menolong orang lain dan masih banyak lagi. Bakat anak dapat dilihat dari ketertarikan anak terhadap sesuatu yang disenanginya dari sejak kecil, namun bakat tersebut dapat berubah sejalan dengan waktu. Untuk perkembangan anak sendiri tiap anak berbeda-beda ada yang berkembang sesuai dengan tahapan perkembanganya dan ada juga yang berkembang namun tidak sesuai tahap perkembanganya.
Perkembangan
anak memang sudah menjadi hal wajib yang harus diperhatikan oleh para orang
tua, agar anak tumbuh dengan baik dan sesuai dengan perkembanganya biasanya
para ornag tua selalu berusaha memberikan asupan makanan yang bergizi seimbang
dan dibantu dengan pemberian stimulus yang sesuai dengan tahap perkembanganya.
Anak dengan perkembangan yang sesuai dengan usianya mungkin tidak akan menjadi
masalah besar untuk para orang tua, namun jika anak perkembanganya belum sesuai
dengan tahap perkembangan itu akan
menjadi konsentrasi bersar untuk para orang tua. Pada akhirnya orang tua harus
mau belajar mengetahui tahapan perkembanga anak dan gangguan perkembangan anak.
Adapun ciri-ciri anak yang mengalami gangguan perkembangan menurut Ratih Zimmer Gandasetiawan sebagai berikut :
- Terlalu pasif yaitu
- Terlalu cengeng
- Badanya selalu kaku, bayi sering membuang badanya kebelakang pada saat digendong
- Sering muntah
- Malas berguling terangkat ke atas
- Menangis bila ditengkurapkan
- Jari jempolnya selalu masuk dalam genggaman
- Bayi sudah berusia lebih dari empat bualan, tetapi tidak dapat mengangkat kepala sendiri saat tengkurap, sulit untuk berguling
- Menangis bila diayun
- Sulit menelan makanan
- Tidak mampu memproses makanan yang ada di mulut karena langsung ditelan oleh bayi, sehingga bayi harus selalu mengkonsumsi makanan lembut
- Senang menyimpan makananya di mulut dalam waktu yang cukup lama
- Tidak mengoceh dan juga tidak terlihat ceria
Itulah
beberapa ciri-ciri gangguan perkembagan anak yang mudah sekali kita kenali dan
dideteksi sejak dini sebelum anak memasuki usia yang lebih besar lagi. Dengan
mengenali ciri-ciri gagguan perkembangan anak, para orang tua dapat langsung
memberikan treatmen yang tepat
ataupun berkonsultasi langsung dengan ahlinya.
Tag :
PARENTING
0 Komentar untuk "Ciri-Ciri Anak Yang Mengalami Gangguan Perkembangan"