BAKAT DAN PISAU



Bakat dan Pisau
Artikel Parenting: Bakat dan Pisau

Oleh : Indarto

Mungkin pembaca ada yang bertanya, apa keterkaitan antara bakat dan pisau? Dalam beberapa forum workshop maupun konsultasi bagi para orangtua, saya sering menyampaikan ilustrasi cara mengenali dan menggembangkan bakat anak dengan mengasah pisau.
 “Ibu-ibu, jika mengasah pisau dapur sisi manakah yang diasah, yang tajam atau yang tumpul?” Maka sebagian besar dari mereka menjawab: sisi tajam!
Namun, ketika ada pertanyaan lanjutan, “Jika putra-putri ibu-ibu lemah di matematika dan bagus di kesenian, mana yang biasanya dikursuskan?”
Maka sebagian besar akan menjawab, “Kursus atau bimbingan belajar matematika”. Itulah fakta yang banyak ditemui di kehidupan nyata antara mengasah pisau dengan mengasah bakat anak. 
Anak-anak yang “pandai bergerak” dikatakan anak yang hiperaktif, dan kata-kata yang sering dilontarkan orangtua maupun gurunya kepadanya adalah “Nak, kamu bisa duduk tenang tidak!?”
Sedangkan anak-anak yang “pandai biacara” dikatakan anak yang cerewet, banyak omong. Dan kata-kata yang sering mereka terima adalah, “Nak, kamu bisa diam tidak!?”, atau “Jangan banyak omong!!”. Sementara anak-anak yang lebih banyak diam dan tenang, orangtua di rumah dan gurunya disekolah malah memintanya bergerak dan bicara. 
Setiap anak dianugerahi oleh Tuhan keistimewaan, tidak ada “produk gagal” dari Sang Maha Pencipta. Setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing. Ada anak yang pandai menulis dan menggambar, ada yang pandai bergerak, ada pula yang pandai berbicara.

KOnsultasi Paenting: Bakat dan Pisau
Konsultasi SD Intis Yogya
Yang menjadi masalah adalah, seberapa jauh orangtua dan guru mengenali “sisi tajam” dari setiap anak. Jika para orangtua dan guru tidak mengenali keistimewaan dari masing-masing anak yang terjadi adalah penumpulan “sisi tajam”, dan “sisi tumpul” yang berusaha ditajamkan. Apa yang kemudian akan terjadi?
Menggembangkan bakat dan potensi anak, diumpamakan mengasah sisi tajam pisau. Jika hal ini yang dilakukan maka menurut para pakar dan praktisi bakat akan memunculkan empat hal positif : Enjoy (senang), Easy (mudah), Excellent (unggul) dan Earn (produktif). 
Sebaliknya, jika kelemahan anak yang berusaha ditingkatkan, seperti halnya mengasah sisi tumpul dari pisau. Akan banyak waktu dan tenaga yang terbuang percuma. Bahkan tidak jarang, baik yang mengasah dan yang diasah keduanya, stress!!

Tag : PARENTING
0 Komentar untuk "BAKAT DAN PISAU"
Back To Top