Oleh: Siti Suparyatin
Usia
TK adalah masa dimana seorang anak belajar mengenal lingkungannya dengan
bermain. Semua apa yang dilakukan anak dalam kegiatan bermain adalah upaya
dalam diri anak untuk dapat belajar meskipun caranya dengan bermain. Selain
belajar mengenal lingkunganya dengan bermain anak usia TK juga harus siap
dengan sosial dan emosinya ketika berada di lingkungan yang baru contohnya
seperti sekolah.
Anak yang baru masuk sekolah TK cenderung akan lebih sulit beradaptasi lingkungan baru dan orang-orang baru. Contohnya setiap hari anak bangun tidur, sarapan dan langsung bermain dengan teman ataupun keluarganya di rumah, nah kalau pola tersebut diubah karena ada hal yang harus dilakukan yaitu sekolah pastinya si anak akan sulit beradaptasi dengan pola yang baru, namun tidak semua anak sulit untuk mengubah pola tersebut.
Anak siap berangkat ke sekolah tanpa
harus menangis, marah ataupun ngambek memang menjadi persoalan orang tua yang
mengharapkan anaknya dapat siap ke sekolah. Terkadang jika orang tua lemah
dalam penerapan aturan yang diberikan kepada anak, anak cenderung menjadikan
alasan atau senjata untuk tidak sekolah. Nah sekarang bagaimana ya cara membuat
anak siap ke sekolah tanpa menangis dan membuat alasan untuk tidak berangkat ke
sekolah?
Orangtua harus tahu ini sebelum memasukkan anaknya ke sekolah, meskipun anak tersebut sudah cukup usianya dan sudah matang perkembanganya. Pertama, orangtua mengetahui usia anak untuk masuk kelompok bermain ataupun TK. Untuk kelompok bermain dimulai dari usia 2 sampai 3 tahun sedangkan TK A dari usia 4 sampai 5 Tahun dan TK B dari usia 5 sampai 6 tahun. Nah dari usia anak tersebut kita dapat mengetahui perkembangan anak mulai dari sosial emosional, kognitif, bahasa, seni, moral dan motoriknya.
Kedua,
bicarakan rencana ingin mendaftarkan anak ke sekolah dengan anak yang
bersangkutan apakah anak mau sekolah, terpaksa sekolah atau anak benar-benar
sudah siap sekolah. Bicarakan dengan anak dan jangan mengambil keputusan
sepihak, ajak anak berdiskusi dan libatkan anak untuk mencari serta memilih
sekolah yang akan didatangi. Kalaupun anak belum mau untuk sekolah di usia 2
atau 3 tahun wajar saja karena anak masih belum mengerti ngapain sih di
sekolah, trus nanti nggak ada orang tua yang nemenin dan banyak anak yang belum
siap untuk berpisah dengan orang tua.
Sedangkan
untuk usia TK namun belum mau sekolah orang tua dapat berdiskusi lebih intens lagi dengan anak, seperti
menceritakan keadaan dan gambaran di sekolah itu seperti apa dan ajak anak
untuk melihat-lihat beberapa sekolah yang menjadi referensi. Hal tersebut
sangat penting sekali bagi anak karena anak yang akan menjalani masa sekolahnya
dimana anak akan merasakan senang dan tidak senangnya ketika di sekolah, maka
dari itu penting bagi anak mengetahui sekolah mana saja yang dapat menjadikan
referensi bagi anak yang ingin masuk ke sekolah.
Ketiga, jika dibutuhkan anak dapat trial eror pada sekolah-sekolah yang menjadi referensi, disini akan terlihat apakah anak nyaman atau tidak ketika sedang mengikuti trial eror pada sekolah-sekolah yang menjadi referensi. Buat anak senyaman mungkin, gali informasi dari anak sebanyak-banyaknya dengan bercerita atau sambil bermain agar mendapatkan informasi dari anak bahwa dia siap atau tidak siap untuk bersekolah di tempat yang dimaksud.
Kalau
pun dengan informasi anak sulit mengucapkan beberapa kata, dengan sikap dan
prilaku anak juga sudah dapat terlihat, jika si anak merasa nyaman dia akan
bermain dengan sesuka hati tanpa harus didampingi orangtua namun jika anak
menangis saat bermain di lingkungan sekolah maka si anak kemungkinan belum
siap. Nah belum siapnya ini masih ada kemungkinan lagi si anak akan siap. Anak
cenderung siap pada lingkungan baru dengan mengamati beberapa hari, anak
menjadi pengamat lingkungan yang baru dia datangi, itu terjadi biasanya
beberapa hari diawal masuk sekolah, setelah anak mengenali lingkungan dan
dirasa anak sudah siap maka anak akan siap datang ke sekolah dengan ringan.
Keempat, setelah anak setuju untuk sekolah di tempat yang sudah dipilih dan disepakati bersama buatlah aturan yang tidak saling merugikan antara orang tua dan anak. Sekali lagi jangan mengambil keputusan dan membuat aturan sepihak, lakukan bersama-sama dengan anak karena anak merupakan target orang tua untuk siap bersekolah. Aturan dikuatkan di awal, orangtua dan anak duduk bersama dengan mengangap anak adalah orang yang penting dalam pengambilan keputusan. Orang tua mengingatkan kembali pola atau kebiasaan sebelum sekolah biasanya seperti apa dari pagi hingga malam hari, kemudia orang tua bertanya pada anak jika sudah mulai sekolah apakah pola tersebut akan berubah? Jika anak menjawab iya berarti anak sudah mulai mengerti, namun jika menjawab tidak atau tidak menjawab berarti anak belum mengembangkan daya fikirnya dari pertanyaan yang diajukan orang tua. Nah jika anak masih belum mengerti berarti tugas orang tua langsung memberi jawaban bahwa ketika sudah mulai sekolah pola dan kegiatan yang setiap hari dilakukan di rumah akan berubah karena sudah mulai bersekolah.
Bagaimana
jika anak tidak mau bersekolah setelah mengetahui bahwa pola dan kegiatanya
berubah? Itulah gunanya penguatan aturan diawal, ketika anak mulai mogok untuk
tidak berangkat ke sekolah, orang tua mengingatkan lagi aturan yang sudah
disepakati bersama, meskipun anak menolak untuk pergi ke sekolah tetap orang
tua mematuhi aturan yang ada dan bawa anak ke sekolah seperti biasa. Pembiasaan
aturan yang disepakati diawal dan dikuatkan akan membuat anak lebih mudah diarahkan
sehingga orang tua tidak harus mengeluarkan energinya untuk marah-marah kepada
anak yang belum mau untuk mengikuti aturan.
Kelima, review kembali kegiatan yang sudah dilakukan oleh anak pada saat menjelang anak tidur. Dengarkan cerita anak pada satu hari tersebut, berikan penguatan untuk mengambil hal yang baik dalam kegiatan yang sudah dilakukan, ingatkan pada aturan kembali dan berdoa memohon harapan yang baik untuk esok hari.
Itulah
sekilas beberapa cara untuk membuat anak siap datang ke sekolah dengan segala
macam alasan dan masalahnya. Pada dasarnya orang tua harus memiliki aturan dan
penguatan diawal untuk anaknya agar tidak mogok datang kesekolah. Dengan begitu
orang tua tidak susah dan sulit untuk membiasakan anaknya untuk datang ke sekolah.
Tag :
PARENTING
0 Komentar untuk "ANAK SIAP DATANG KE SEKOLAH"